BACA

Sibuk Versus Produktif Punya banyak goal Versus  Atur Prioritas Memberi Jawaban Terburu Buru Versus Berfikir Hati-hati Mengeluh Sibuk Versus Hasil yang bicara Mengeluh tak punya waktu Versus Mendedikasikan waktu untuk hal-hal penting Bekerja untuk boss Versus Bekerja untuk Client Bertanya pendapat orang Versus Bertindak

Bagaimana menilai pandangan mata seseorang, membedakan apakah itu pandangan penuh cinta atau hanya nafsu. Ketika seseorang menatap mata kita, bisa jadi itu merupakan pertanda kasih sayang, pandangan penuh cinta, dan sebuah studi mengatakan, bahwa ketika kemudian pandangan mata itu menyapu tubuh kita, kemungkinan itu hanyalah nafsu. Penilaian otomatis itu mungkin singkat, hanya sepersekian detik dan merangsang berbagai aktifitas dalam jaringan otak. Stephanie Cacioppo, yang memimpin studi tersebut yang dilansir jurnal Psychological Science, mengatakan: “Meskipun saat ini hanya sedikit sekali petunjuk sains tentang cinta pada pandangan pertama, atau tentang bagaimana seseorang jatuh cinta, pola respon tersebut menyediakan petunjuk awal mengenai bagaimana proses perhatian yang otomatis, pandangan mata semacam itu dapat membedakan apakah pandangan mata seseorang berasal dari rasa kasih sayang dan cinta, atau justru nafsu.” Dalam studi tersebut, lelaki dan perempuan yang menatap foto o

Fakta-fakta Tentang Stress Memahami mekanisme stress, sangat menguntungkan bagi kita, kita menjadi waspada dan peka terhadap tingkatan stress dalam diri kita, mengetahui kapan dan bagaimana bertindak. Kewaspadaan yang meningkat akan hal itu bermanfaat bagi keluarga, teman, dan rekan kerja kita. Inilah beberapa fakta tentang stress yang tidak dipahami banyak orang: Fakta #1: Tubuh kita tak peduli apakah tingkat stress itu besar atau kecil. Tubuh manusia tidak membeda-bedakan apakah itu agak stress atau stress berat. Tanpa menghiraukan bagaimana bentuknya, stress mempengaruhi tubuh dengan jelas. Reaksi stress yang khas, yang kita alami berkali-kali setiap hari, dimulai dengan derasnya peristiwa 1.400 biokimia dalam tubuh kita. Jika reaksi itu tidak dicegah, sekurangnya dikendalikan, kita akan cepat tua, fungsi kognitive kita (akal sehat) akan lemah, energi kita terkuras, tindakan kita tidak jelas dan efektif. Fakta #2: Stress akan membuat orang cerdas melakukan hal-hal bodoh. Menurut p

Saya baru bertemu seseorang yang menceritakan kisah sukses yang keren. Sukses itu adalah manfaat langsung dari prinsip-prinsip dasar yang saya ajarkan dalam komunitas. Sesuatu yang tidak pernah saya publikasikan, konsep itu sangat penting dan telah memompa banyak orang sukses (dan menyelamatkan banyak orang). Karenanya saya akan menceritakannya kepada anda. Dengan harapan akan bermanfaat pada waktu yang tepat dalam hidup anda. Teori itu bernama; Teori dua kereta. (jangan khawatir, ini bukan teori dengan rumus matematika.) Orang biasanya bergulat dengan perasaannya sendiri ketika berniat untuk pindah tempat kerja mencari sesuatu yang lebih bermakna dalam hidup. Ada yang tidak bahagia dengan pekerjaannya. Ada yang tidak suka menjadi karyawan dan ingin menjadi pengusaha. Ada juga yang hanya karena ingin melakukan sesuatu yang benar-benar menjadi passionnya. PIKIRKAN bahwa pekerjaan anda sekarang sebagai sebuah kereta. PIKIRKAN apa yang benar-benar ingin anda kerjakan/Pekerjaan lain sebag

Kami baru saja menghadiri pertemuan masyarakat berkelas di Silicon Valey, dan saya ingin menuliskan beberapa pelajaran yang penting dari pertemuan itu. Salam hormat dan terima kasih kepada semua orang yang hadir dalam pertemuan itu. Nampaknya semua orang datang dengan ide bernilai milliaran dollar, yang kemudian mereka terapkan dengan orang-orang terkemuka yang punya pandangan jauh kedepan. Meskipun hanya sebagian yang benar-benar akan melaksanakan ide itu, dan sebagian tidak akan melaksanakan karena sudah bekerja pada posisi yang mereka senangi. Setidaknya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Yang mengagumkan adalah apa yang dikatakan Aubrey de Grey, yang datang mendiskusikan penelitian terbarunya tentang 6 faktor penuaan, dan bagaimana "mengobatinya" untuk memperpanjang umur kita, hal itu bukan mimpi dan mungkin dilakukan, meskipun tak ada industri yang mulai menangani itu. Lihatlah Oculus Rift (Layar Virtual yg diikatkan ke kepala, saat ini untuk Game-di Indonesia

Nathaniel Branden adalah guru "Rasa Harga Diri". Orang itu seperti seniman batu marmer yang pantang menyerah dalam berkarya, Branden menghabiskan hidupnya untuk mempelajari dan menulis buku tentang Rasa Harga Diri. Setiap kali memahat, membentuk saripati panduan untuk Aktualisasi Diri. Bahkan Branden mengakui bahwa topik tentang Rasa Harga Diri membutuhkan banyak hal untuk diteliti, tetapi bukunya "The Six Pillars of Self Esteem" dahsyat memaparkan 6 cara mendasar untuk pikiran yang sehat dan citra diri. “Pergolakan hidup pada masa ini menuntut kita untuk memiliki identitas yang jelas, kompeten dan berharga," tulis Brandon. Baik ketika memikat wanita, mengejar karir, atau hal sesederhana berjalan kaki di jalanan dengan rasa penuh percaya diri, praktik Rasa Harga Diri akan mendongkrak hidup anda menjadi lebih baik. Harga Diri Ditentukan oleh Anda Sendiri, Bukan Orang Lain. Pada awal buku The Six Pillars, Dr Branden melakukan pengamatan yang tajam: Untuk m

Tahukah anda, jika anda bekerja keras setiap hari tetapi jika simpanan anda di bank sangat sedikit, tidak mengendarai mobil paling keren dan mengencani pasangan ideal anda, kemungkinan anda adalah korban "Setan Waktu" Saya tahu ini terdengar konyol, tentu saja kita tidak sedang membicarakan makhluk supranatural bernama setan, tetapi jika anda dengan seksama membaca 3 poin dalam artikel ini, saya hampir bisa pastikan anda akan mendapati sekurangnya satu macam "Setan Waktu" yang membuang waktu anda, hidup anda, tenaga anda, yang menghambat anda sukses dalam kehidupan. Pikirkan ini: Anda punya ketersedian waktu yang sama setiap hari seperti Leonardo Da Vinci, bedanya dengan anda; ia berhasil melakukan semua ini: "Ia adalah seorang polimath asal Italia yang ruang lingkupnya termasuk penemuan, lukisan, pahatan, arsitektur, ilmu pengetahuan, musik, matematika, keahlian teknik, literatur, anatomi, geologi, astronomi, botani, sejarah, dan ilmu peta. Ia disebut sebut se

Saya sering ditanya, bagaimana caranya memunculkan kesan pertama yang dahsyat, agar momen krusial itu sempurna. Saya ingin berbagi bab I buku berjudul "Expert Guide to Doing Thing Faster," yang saya tulis. Yang dalam jurnalisme disebut "Artikel Layanan," yang berarti panduan praktis yang bisa langsung anda implementasikan. Baiklah... Memenangkan Kesan Pertama Dari buku The Expert Guide to Doing Things Faster Untuk memenangkan kesan pertama, kita harus memancarkan energi positif dan membangkitkan getaran. Karena umumnya orang mencari pergaulan dengan seseorang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi, kita harus mulai mendirikan status tinggi anda sendiri. Untungnya, status tidak ditandai semata-mata oleh kekayaan, popularitas, ketampanan atau kecantikan, tetapi soal perilaku. Ini caranya membangun status anda dengan cepat:  Dandan yang rapih dengan pakaian yang nyaman. Jangan pergi dari rumah dalam keadaan kusut. Ketika memasuki sebuah ruangan, masuk den

Eric Barker, menulis Barking Up the Wrong Tree Negosiator sandera FBI, tahu bagaimana mendengar, dan itulah rahasia untuk "nyambung" dengan orang lain. Kita mungkin sudah tahu, bahwa kita semua bisa jadi pendengar yang baik, mendengarkan itu penting. Tapi mengapa, dan bagaimana caranya melakukannya? Yuk, kita lakukan sedikit riset, kenapa mendengar itu penting Tidak ada orang yang suka dengan pembicaraan dari orang yang hanya mengesankan baik diri sendiri alias Conversational Narcissists, tapi kita semua pernah begitu: Pelaku Conversational narcissists selalu mencari perhatian orang untuk dirinya sendiri. Respon pertama kita biasanya: "Oh aku tidak begitu kok, tapi aku tahu siapa yang suka begitu!" Benar kan? Pelaku Conversational narcissism biasanya tidak terang-terangan berlaku tidak sopan untuk mendapatkan perhatian; kebanyakan orang akan memoles diri dengan norma dan etika yang berlaku, hampir kita semua begitu, telinga kita gatal ketika harus